SAVVY DENGAN THROTTLE CONTROL
Proton Savvy di Indonesia dikenal dengan sebutan SAVVY. Kalau saya pribadi lebih seneng menyebutnya "SAPI". Mobil kecil nan lincah dengan kapasitas mesin 1.200cc. Bermesinkan Renault tipe D4F dengan 16 valve (D4F 1.2 16V).
Berikut akan saya tuliskan berdasarkan pengalaman saya tentang SAVVY.
1. Cek apakah fuel pump aktif ketika kontak on. Saat kontak on, dibawah jok belakang terdengar suara screeeng, pertanda pompa bensin aktif. Jika tdk ada tanda bunyi pompa aktif, perlu dicurigai pompa bensin mati.
2. Cek percikan api diujung busi. Lepaskan ke-4 busi. Cek satu persatu busi dipasang pada kabel dan dekatkan ke body mobil yg terbuat dari besi. Lalu start mobil dan matikan ulangi beberapa kali sambil dilihat apakah ada percikan api di ujung besi. Jika tdk ada percikan api, perlu dicurigai koil sudah rusak. Cek keempat busi di kabel busi yg lainnya.
3. Lepaskan CKP sensor (TDC sensor) biasanya banyak kotor sehingga mesin susah hidup.
4. Jika tetap tidak hidup setelah semua dicek, cobalah lihat timming beltnya. Timming belt putus berakibat mesin tidak hidup.
5. Jika masih tidak hidup juga, bisa di lakukan solder ulang PCB di speedometer. Ada jalur socket yg memutus masa ke ECU jika solderannya crack atau tidak conect maka mesin tidak akan hidup.
Foto diatas adalah foto CKP. Bersihkan ujung CKP dari kotoran. Diamplas sedikit ujungnya juga boleh.
Foto diatas adalah blog PCB speedometer. Lakukan solder ulang di bagian yang ditunjuk tsb. Jika diamati dengan teliti, akan terlihat crack tipis sebesar rambut yg mengakibatkan sambungan tidak conect. Sehingga memutuskan masa ke ECU. Akibatnya mesin tidak mau hidup. Jika terjadi crack di PCB speedo meter ini, ketika panas terik crack tsb akan memuai dan memutus alirannya tapi terkadang juga bisa nyambung, dan susah diprediksi kapan bisa hidup. Saat cracknya terhubung maka mesin akan hidup. Namun ketika cracknya tidak terhubung, mesin tidak akan hidup. Jadi bisa saja tiba tiba setelah diparkir di mall dan akan pulang, mesin distart gak hidup hidup. Cekidot.
Pertanda bensin terlalu lean (kurus). Untuk mengakali ini saya menggunakan resistor yg bisa di rubah nilai resistansinya. Saya menggunakan trimpot 10K ohm. Trimpot ini mempunyai 3 kaki, kaki kiri dan tengah saya sambungkan. Sehingga trimpot tsb menjadi 2 kaki.
Untuk memanipulasi data ke ECU agar campuran bensin agak rich sedikit, agar SAVYY lebih bertenaga, maka saya potong salah satu kabel pada sensor IAT (intake air temperature). IAT ini mempunyai 2 kabel. Salah satu kabel dipotong dan kemudian TRIMPOT 10K ohm di sambungkan secara SERI ke kabel ini. Trimpot diatur di bukaan kira kira 2K ohm saja (atau sesuai keinginan). Semakin besar nilai resistornya, maka semakin banyak bbm yg disemprotkan. Karena prinsip kerja IAT ini adalah memberikan sinyal ke ECU, bilamana suhu udara yg masuk manifold dingin, maka campuran bbm dengan udara akan dibuat lebih kaya, jika suhu udara panas, maka campuran akan dibuat kurus. Dengan memberikan resistor tambahan ini, maka ECU akan membaca seolah olah kondisi udara yg masuk adalah udara dingin. Maka semprotan bbm dari injector akan lebih rich. Namun jika terlalu rich (membuka resistor trimpot terlalu besar) tenaga juga menjadi tidak maximal dan makin boros. Maka dari itu, kalau saya pribadi hanya membuka resistor sedikit saja, karena hanya menginginkan tembahan pasokan bbm yg sedikit saja. Agar mesin tidak loyo.
Foto ini menunjukan pemasangan resistor pada kabel IAT.
Boleh mencoba namun...
Resiko tanggung sendiri ya.
Versi pertama adalah versi yg TANPA GROOVE pada as Camshaftnya.
Inlet : 0.12 - 0.05
Exhaust : 0.22 - 0.15.
Versi kedua adalah versi dengan GROOVE pada as Chamsaftnya.
Inlet : 0.25 - 0.32
Exhaust : 0.35 - 0.42 cek di http://www.cliosport.net/threads/valve-clearances.691406/
Sangat menjengkelkan hal ini terjadi disaat mau memacu mobilnya untuk mendahului mobil didepannya, namun tenaga berasa ngempos. Apalagi dibarengi AC on. Lengkap sudah penderitaan.
Aku mencoba untuk mencari solusi masalah tersebut.
Setelah baca baca di internet dan diskusi sana sini, akhirnya kuputuskan untuk pasang Throtlle Control.
Setelah browsing di beberapa Toko online, akhirnya kumenemukan Throttle control dengan harga miring. Barang baru. Setelah diskusi dengan penjualnya, dijelaskan bahwa cocok untuk SAVVY.
Singkat cerita, jamu untuk savvy tsb sudah sampai dirumah. Kucoba merangkai dan memasangnya. Namun....alhamdulillah..komponennya gak mau hidup. Aku tlp ke penjualnya, disarankan untuk menemui rekannya untuk dicoba bantu pasang. Aku ikuti permintaan dan dibantu rekan penjual untuk memasang alat tsb. Dan hasilnya...alhamdulillah...masih gak mau hidup alat tsb.
kemudian malam malam, penjualnya bele belain ke Bekasi untuk membawakan socket yang suport dengan mesin savvy D4F.
Setelah di pasang dengan kabel yg berbeda..alhamdulillah. Berhasil hidup. Gak sia sia jauh jauh dari BSD ke Bekasi untuk memasang throttle body control. Salute dan angkat topi kepada sang penjual. Terimakasih om B dan om R. Dan setelah dipasang THROTTLE CONTROL tersebut, maka penyakit lemot sudah MINGGAT. Alat ini sangat recomendasi sekali, terutama penjualnya dari om Boskie. Karena beliau yg menganalisa dan rubah socket sehingga compatible untuk SAVVY. Harga TC masih terjangkau kisaran Rp.1.700.00,-.
TC tsb bermerk E-Drive 2. Mode bisa diseting sesuai keinginan. Saya memakai mode Power 5. Sudah berasa sekali efeknya. Setingan Po ini bisa sampai maximal 9. Ada juga setingan normal (seperti biasa) dan juga setingan Economi (1-7).
Selamat menyayangi SAPI anda. Jangan disembelih ya.
Salam satu Sapi.
Berikut akan saya tuliskan berdasarkan pengalaman saya tentang SAVVY.
PROBLEM SUSAH HIDUP SAAT STARTING SAPI
Ketika mesin susah hidup saat starting padahal accu bagus dan kuat memutarkan dinamo stater, namun mesin tidak kunjung hidup ada beberapa hal yg mesti dicek.1. Cek apakah fuel pump aktif ketika kontak on. Saat kontak on, dibawah jok belakang terdengar suara screeeng, pertanda pompa bensin aktif. Jika tdk ada tanda bunyi pompa aktif, perlu dicurigai pompa bensin mati.
2. Cek percikan api diujung busi. Lepaskan ke-4 busi. Cek satu persatu busi dipasang pada kabel dan dekatkan ke body mobil yg terbuat dari besi. Lalu start mobil dan matikan ulangi beberapa kali sambil dilihat apakah ada percikan api di ujung besi. Jika tdk ada percikan api, perlu dicurigai koil sudah rusak. Cek keempat busi di kabel busi yg lainnya.
3. Lepaskan CKP sensor (TDC sensor) biasanya banyak kotor sehingga mesin susah hidup.
4. Jika tetap tidak hidup setelah semua dicek, cobalah lihat timming beltnya. Timming belt putus berakibat mesin tidak hidup.
5. Jika masih tidak hidup juga, bisa di lakukan solder ulang PCB di speedometer. Ada jalur socket yg memutus masa ke ECU jika solderannya crack atau tidak conect maka mesin tidak akan hidup.
Foto diatas adalah foto CKP. Bersihkan ujung CKP dari kotoran. Diamplas sedikit ujungnya juga boleh.
Foto diatas adalah blog PCB speedometer. Lakukan solder ulang di bagian yang ditunjuk tsb. Jika diamati dengan teliti, akan terlihat crack tipis sebesar rambut yg mengakibatkan sambungan tidak conect. Sehingga memutuskan masa ke ECU. Akibatnya mesin tidak mau hidup. Jika terjadi crack di PCB speedo meter ini, ketika panas terik crack tsb akan memuai dan memutus alirannya tapi terkadang juga bisa nyambung, dan susah diprediksi kapan bisa hidup. Saat cracknya terhubung maka mesin akan hidup. Namun ketika cracknya tidak terhubung, mesin tidak akan hidup. Jadi bisa saja tiba tiba setelah diparkir di mall dan akan pulang, mesin distart gak hidup hidup. Cekidot.
BUSI SAPI UJUNGNYA PUTIH (tenaga savvy loyo)
Pertanda bensin terlalu lean (kurus). Untuk mengakali ini saya menggunakan resistor yg bisa di rubah nilai resistansinya. Saya menggunakan trimpot 10K ohm. Trimpot ini mempunyai 3 kaki, kaki kiri dan tengah saya sambungkan. Sehingga trimpot tsb menjadi 2 kaki.
Untuk memanipulasi data ke ECU agar campuran bensin agak rich sedikit, agar SAVYY lebih bertenaga, maka saya potong salah satu kabel pada sensor IAT (intake air temperature). IAT ini mempunyai 2 kabel. Salah satu kabel dipotong dan kemudian TRIMPOT 10K ohm di sambungkan secara SERI ke kabel ini. Trimpot diatur di bukaan kira kira 2K ohm saja (atau sesuai keinginan). Semakin besar nilai resistornya, maka semakin banyak bbm yg disemprotkan. Karena prinsip kerja IAT ini adalah memberikan sinyal ke ECU, bilamana suhu udara yg masuk manifold dingin, maka campuran bbm dengan udara akan dibuat lebih kaya, jika suhu udara panas, maka campuran akan dibuat kurus. Dengan memberikan resistor tambahan ini, maka ECU akan membaca seolah olah kondisi udara yg masuk adalah udara dingin. Maka semprotan bbm dari injector akan lebih rich. Namun jika terlalu rich (membuka resistor trimpot terlalu besar) tenaga juga menjadi tidak maximal dan makin boros. Maka dari itu, kalau saya pribadi hanya membuka resistor sedikit saja, karena hanya menginginkan tembahan pasokan bbm yg sedikit saja. Agar mesin tidak loyo.
Foto ini menunjukan pemasangan resistor pada kabel IAT.
Boleh mencoba namun...
Resiko tanggung sendiri ya.
VALVE CLEARANCE SAPI
Jarak atau gap klep dengan rocker arm savvy ada 2 versi. Entah yang mana yg benar, atau keduanya benar, bisa ditanyakan ke yg lebih ahli.Versi pertama adalah versi yg TANPA GROOVE pada as Camshaftnya.
Inlet : 0.12 - 0.05
Exhaust : 0.22 - 0.15.
Versi kedua adalah versi dengan GROOVE pada as Chamsaftnya.
Inlet : 0.25 - 0.32
Exhaust : 0.35 - 0.42 cek di http://www.cliosport.net/threads/valve-clearances.691406/
PEMASANGAN THROTTLE CONTROLLER PADA SAPI
Berawal dari berasa lemotnya SAVVY saat accelerasi, apalagi dengan dibarengi switch AC pada posisi ON. Maka kucoba untuk memecahkan masalah ini. Mitos yg ada saat ini adalah : mobil yang bukaan throttle bodynya sudah menggunakan DBW maka akan terasa lemot pada saat accelerasi.Sangat menjengkelkan hal ini terjadi disaat mau memacu mobilnya untuk mendahului mobil didepannya, namun tenaga berasa ngempos. Apalagi dibarengi AC on. Lengkap sudah penderitaan.
Aku mencoba untuk mencari solusi masalah tersebut.
Setelah baca baca di internet dan diskusi sana sini, akhirnya kuputuskan untuk pasang Throtlle Control.
Setelah browsing di beberapa Toko online, akhirnya kumenemukan Throttle control dengan harga miring. Barang baru. Setelah diskusi dengan penjualnya, dijelaskan bahwa cocok untuk SAVVY.
Singkat cerita, jamu untuk savvy tsb sudah sampai dirumah. Kucoba merangkai dan memasangnya. Namun....alhamdulillah..komponennya gak mau hidup. Aku tlp ke penjualnya, disarankan untuk menemui rekannya untuk dicoba bantu pasang. Aku ikuti permintaan dan dibantu rekan penjual untuk memasang alat tsb. Dan hasilnya...alhamdulillah...masih gak mau hidup alat tsb.
kemudian malam malam, penjualnya bele belain ke Bekasi untuk membawakan socket yang suport dengan mesin savvy D4F.
Setelah di pasang dengan kabel yg berbeda..alhamdulillah. Berhasil hidup. Gak sia sia jauh jauh dari BSD ke Bekasi untuk memasang throttle body control. Salute dan angkat topi kepada sang penjual. Terimakasih om B dan om R. Dan setelah dipasang THROTTLE CONTROL tersebut, maka penyakit lemot sudah MINGGAT. Alat ini sangat recomendasi sekali, terutama penjualnya dari om Boskie. Karena beliau yg menganalisa dan rubah socket sehingga compatible untuk SAVVY. Harga TC masih terjangkau kisaran Rp.1.700.00,-.
TC tsb bermerk E-Drive 2. Mode bisa diseting sesuai keinginan. Saya memakai mode Power 5. Sudah berasa sekali efeknya. Setingan Po ini bisa sampai maximal 9. Ada juga setingan normal (seperti biasa) dan juga setingan Economi (1-7).
Selamat menyayangi SAPI anda. Jangan disembelih ya.
Salam satu Sapi.
Kamu bisa
BalasHapusMantap om sugeng 👍
BalasHapusHehehehe...biar savvy makin joss
BalasHapusTerima kasih atas ilmu yg diberikan, alhmdulillah...proton savvy saya sudah tidak susah starter mesin lagi setelah do solder ulang PCB speedometer nya.. 👍
BalasHapusDimana daya bisa membeli throttle control untuk mobil savvy proton?
BalasHapusTks infonya
Sapi saya staternya gak bisa bunyi,kaya ngak masuk arus apanya ya bos,padahal accu nya full,
BalasHapus